Kadangkala keputusan yang diambil merupakan sebuah rencana yang kedepannya akan dapat berjalan dengan baik, akan tetapi diluar pengetahuan manusia segala sesuatu bisa terjadi karena semua ketentuan adalah milik Allah SWT semata. Sebagai manusia kita hanya bisa berencana, berusaha dan berdoa agar semuanya menjadi
yang pasti, diluar dugaan terjadi sebuah keputusan yang sulit diterima dan merupakan sebuah keputusan dari Sang Khalik. Keputusan tersebut tidak ada satu mahlukpun yang bisa menghalanginya bahkan untuk merubahnya pun tidak ada kuasa bagi sang mahluk karena semua akan kembali kepada-Nya, Dia adalah sang yang memiliki rencana.
Sebagai mahluk ciptaannya, merupakan suatu yang mutlak ketika kita mau berencana dan berusaha dan bahkan hal tersebut merupakan suatu kewajiban bagi kita, akan tetapi kita tetap sadar bahwa semua keputusan dan hasil akhir adalah kembali kepada Sang Pencipta sebab segala ketentuan yang akan diberlakukan sudah ditetapkan. Hanya sabar dan tawakkal adalah obat yang mustajab untuk mengobati semua ketentuan yang telah bersebrangan dengan apa yang telah direncanakan. Bersyukur kepada Sang Khalik adalah sebuah keharusan bagi seorang hamba manakala segala hajat dan rencana berjalan sesuai dengan apa yang menjadi keinginan. Kadangkala sebuah keputusan dari Sang Pencipta kepada hambanya adalah sesuatu yang paling menyakitkan dan bahkan paling menakutkan, akan tetapi tidak pernah kita sadari bahwa sesuatu yang menyakitkan tersebut adalah obat yang nantinya dapat merubah jalan hidup seorang hamba itu sendiri. Tidak semua yang jelek akan membawa kehancuran akan tetapi dibalik itu banyak tersimpan rahasia Allah yang tidak dapat dijamah oleh pikiran manusia sebagai mahluk ciptaaannya.
Banyak manusia yang sadar setelah ditimpa musibah dan banyak pula manusia yang berhasil ketika mereka melewati segala ujian, namun tidak sedikit dari mereka terjerumus dalam kesesatan karena mata hati yang buta dan pikiran yang dangkal akan iman dan kebesaran dan Keagungan Sang Pencipta Alam.
Manusia hanyalah mahluk biasa yang tidak memiliki daya dan upaya dalam menentukan sesuatu. Manusia hidup dengan dibekali akal untuk dapat berpikir maju dan berkembang, namun kadangkala akal dan pikiran manusia sering berubah seiring waktu dan kondisi yang ada karena nafsu manusiawi yang juga merupakan pemberian dari Sang Khalik. Ketika Jiwa seorang hamba bisa menguasai nafsu yang ada maka Insya Allah hamba tersebut akan berada dalam keselamatan akan tetapi ketika letak nafsu lebih tinggi dan kuat dari akal pikiran dan jiwa maka hamba tersebut berada dalam kehancuran dan kesesatan yang nyata.
Memelihara jiwa dan hati merupakan suatu tugas rohaniah yang paling berat dimasa sekarang. Namun bagi seorang hamba yang memiliki iman yang kuat kemungkinan baginya adalah suatu hal yang biasa. Untuk itu Shalatlah untuk menghadap Sang Pencipta dan Zikirlah untuk mengingatnya.
Memang Allah memberikan ujian bagi hambanya yang mampu karena segala sesuatunya sudah diperhitungkan, akan tetapi kita sebagai hamba yang diuji kadangkala ingkar dengan janji Allah tersebut, dan bahkan tidak mau menerima kenyataan akan ujian yang diberikan apalagi ujian tersebut sifatnya kemelaratan dan kesengsaraan. Ketika seorang hamba berpikir dengan bijak, selain nikmat yang telah diberikan berupa ruh yang masih melekat dibadan, bahwa dalam setiap ujian yang telah ditetapkan kepada seorang hamba , ketika kita sadar ataupun tidak jalan keluar, kemudahan serta cara mengatasinya akan pasti disertai namun harus melewati tahapan-tahapan yang telah menjadi ketentuan-Nya. Disinilah kita dapat menilai diri apakah kita termasuk hamba yang sabar, bersyukur ataupun seorang hamba yang lupa akan kebesaran dan janji Allah dalam kitab-Nya bahwa pertolongan itu amatlah dekat.
Cerita seorang anak yang menjadi inspirasi dalam menggapai janji Allah SWT. Bahwa seorang pemuda yang dulunya memiliki pengetahuan agama cukup lumayan, dan kehidupan keluarga ditempat tinggalnya termasuk cukup lumayan. Karena keingin tahunnya tentang dunia yang berpasangan dimana ada baik dan buruk, ada surga dan neraka, anak tersebut menggeluti dunia tersebut dua-duanya. Disuatu sisi orang-orang sekitar tempat tinggalnya melihat pemuda tersebut saban hari kerjanya adalah mabuk, judi dan bahkan segala sesuatu yang bersifat buruk dan dilarang Allah dilakukannya. Namun dilain kesempatan orang sering melihatnya juga diatas podium dan mimbar acara-acara agama seperti halnya pembacaan Kalam Ilahi dalam setiap acara kegamaan dan bahkan panggung MTQ sebagai Qori' nomor wahid dan juga kadang-kadang menjadi seorang Imam diantara kawan-kawannya, juga dibeberapa Masjid dikampung halamannya juga sampai daerah perantauannya karena bekal pengetahuan agama yang dimilikinya. Ketika orang-orang menanyakan tentang kedua hal yang dilakukan tersebut dia selalu menjawab "Ambillah yang baik dari apa yang aku kerjakan dan jangan ambil yang jelek dariku jika kamu tidak mampu mengikutinya karena itu diluar batas kemampuannmu, sesungguhnya banyak kebaikan yang bisa kalian ambil dariku" memang secara kasat mata di mata orang-orang sekelilingnya, pemuda tersebut memanglah seorang yang pandai, dalam kehidupannya mampu merangkul semua kalangan dan bahkan kehidupannya termasuk baik karena mungkin karena kesederhannaan yang menjadi sifat aslinya membuat dia tetap bersyukur. Rezeki yang didapatnya memang selalu ada dan tak pernah ada putusnya dan bahkan pujian syukur kepada Allah tak pernah lepas dari mulutnya. Pada suatu masa datang ujian dari Sang Khalik kepadanya berupa penyakit yang silih berganti. bahkan penyakit tersebut datang secara bertubi-bertubi. Pernah pada suatu waktu masuk rumah sakit dalam sebulan 3 kali rawat inap karena penyakit yang dideritanya sehingga membuat pemuda tersebut berdo'a kepada Rabnya "Ya Allah yaa Tuhanku Sesungguhnya Engkau dalam menguji hamba-Mu penuh dengan perhitungan, Tidak akan Engkau uji seorang hamba diluar batas kemampuannya, Ya Allah Ya Tuhanku Ampunilah aku, berilah aku kesehatan, ujilah aku dengan yang lainnya" kira-kira satu tahun berjalan dia di beri kesehatan oleh Allah Swt. selanjutnya Allah mengujinya dengan mengambil anaknya yang baru lahir dan bermacam ujian ekonomi silih berganti, sehingga membuat pemuda tersebut betul-betul insaf dan kembali kepada jalan sesungguhnya dimana mencari kehidupan seperti dimasa kecilnya yang bernuansa kebaikan dan mengharap berkah Allah Swt. Setiap malam berdo'a dan berzikir mengharapkan keridhaan dari Allah akan ampunan dan perubahan jalan hidup yang lebih baik. Dia menyadari bahwa apa yang telah dilimpahkan kepadanya adalah belum setimpal dibandingkan dengan dosa dan kesalahan yang telah diperbuat dimasa yang lalu. Akibat ujian ekonomi berkepanjangan yang dilimpahkan kepadanya, sering sekali pemuda tersebut merasa ketakutan dan selalu berdo'a kepada Allah agar dilindungi dari do'a - do'anya yang belum terkabul. Setiap ditimpa musibah pemuda tersebut selalu berpikir dan yakin bahwa pertolongan Allah sangatlah dekat. Sebab dia selalu merasakan melalui firasat dan mimpi yang diberikan bahwa sesuatu akan terjadi menimpanya. Memang Allah tidak mengabulkan semua yang menjadi permohonan hambanya akan tetapi Allah akan menolong seorang hamba dengan cara yang lain agar supaya seorang hamba tetap ingat dan takjub akan keagungan dan kebesarannya. Pernah dalam satu waktu pemuda tersebut tidak memiliki kekuatan untuk memindahkan barang2nya karena takut dan penyakit yang dideritanya namun didalam hatinya dia menangis dan berdoa akan kebesaran dari Tuhannya untuk dapat pertolongan memindahkan barang-barangnya untuk dipindahkan ketempat yang baru karena desakan ekonomi keluarga. Ketika Allah memiliki kehendak tidak akan ada seorang mahlukpun yang akan bisa menghalanginya. Dalam hitungan menit setelah dia berdo'a bantuan datang dari teman dan penduduk setempat dan semua barang-barangnya dapat dipindahkan dalam waktu sekejap tanpa adanya biaya sedikitpun. Disitulah dia mengeluarkan air mata dan merenungi tentang kebesaran tuhan yang nyata atas dirinya. Memang do'a tidak terkabulkan akan tetapi selalu ada pertolongan Allah dalam hidupnya ketika dia merasa tidak mampu untuk berbuat apa-apa.
Apa yang menjadi kehendak Allah terhadap diri kita hendaknya kita berfikir bahwa itu adalah ketentuan yang terbaik buat kita sebagai hamba, karena diluar kemampuan batas manusiawi seseorang tidak akan mampu menerka apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang. Kadangkala kita sering merasa jengkel dan marah atas apa yang telah menimpa namun patut kita sadari itulah kehendak yang tak akan dapat dirubah.
yang pasti, diluar dugaan terjadi sebuah keputusan yang sulit diterima dan merupakan sebuah keputusan dari Sang Khalik. Keputusan tersebut tidak ada satu mahlukpun yang bisa menghalanginya bahkan untuk merubahnya pun tidak ada kuasa bagi sang mahluk karena semua akan kembali kepada-Nya, Dia adalah sang yang memiliki rencana.
Sebagai mahluk ciptaannya, merupakan suatu yang mutlak ketika kita mau berencana dan berusaha dan bahkan hal tersebut merupakan suatu kewajiban bagi kita, akan tetapi kita tetap sadar bahwa semua keputusan dan hasil akhir adalah kembali kepada Sang Pencipta sebab segala ketentuan yang akan diberlakukan sudah ditetapkan. Hanya sabar dan tawakkal adalah obat yang mustajab untuk mengobati semua ketentuan yang telah bersebrangan dengan apa yang telah direncanakan. Bersyukur kepada Sang Khalik adalah sebuah keharusan bagi seorang hamba manakala segala hajat dan rencana berjalan sesuai dengan apa yang menjadi keinginan. Kadangkala sebuah keputusan dari Sang Pencipta kepada hambanya adalah sesuatu yang paling menyakitkan dan bahkan paling menakutkan, akan tetapi tidak pernah kita sadari bahwa sesuatu yang menyakitkan tersebut adalah obat yang nantinya dapat merubah jalan hidup seorang hamba itu sendiri. Tidak semua yang jelek akan membawa kehancuran akan tetapi dibalik itu banyak tersimpan rahasia Allah yang tidak dapat dijamah oleh pikiran manusia sebagai mahluk ciptaaannya.
Banyak manusia yang sadar setelah ditimpa musibah dan banyak pula manusia yang berhasil ketika mereka melewati segala ujian, namun tidak sedikit dari mereka terjerumus dalam kesesatan karena mata hati yang buta dan pikiran yang dangkal akan iman dan kebesaran dan Keagungan Sang Pencipta Alam.
Manusia hanyalah mahluk biasa yang tidak memiliki daya dan upaya dalam menentukan sesuatu. Manusia hidup dengan dibekali akal untuk dapat berpikir maju dan berkembang, namun kadangkala akal dan pikiran manusia sering berubah seiring waktu dan kondisi yang ada karena nafsu manusiawi yang juga merupakan pemberian dari Sang Khalik. Ketika Jiwa seorang hamba bisa menguasai nafsu yang ada maka Insya Allah hamba tersebut akan berada dalam keselamatan akan tetapi ketika letak nafsu lebih tinggi dan kuat dari akal pikiran dan jiwa maka hamba tersebut berada dalam kehancuran dan kesesatan yang nyata.
Memelihara jiwa dan hati merupakan suatu tugas rohaniah yang paling berat dimasa sekarang. Namun bagi seorang hamba yang memiliki iman yang kuat kemungkinan baginya adalah suatu hal yang biasa. Untuk itu Shalatlah untuk menghadap Sang Pencipta dan Zikirlah untuk mengingatnya.
Memang Allah memberikan ujian bagi hambanya yang mampu karena segala sesuatunya sudah diperhitungkan, akan tetapi kita sebagai hamba yang diuji kadangkala ingkar dengan janji Allah tersebut, dan bahkan tidak mau menerima kenyataan akan ujian yang diberikan apalagi ujian tersebut sifatnya kemelaratan dan kesengsaraan. Ketika seorang hamba berpikir dengan bijak, selain nikmat yang telah diberikan berupa ruh yang masih melekat dibadan, bahwa dalam setiap ujian yang telah ditetapkan kepada seorang hamba , ketika kita sadar ataupun tidak jalan keluar, kemudahan serta cara mengatasinya akan pasti disertai namun harus melewati tahapan-tahapan yang telah menjadi ketentuan-Nya. Disinilah kita dapat menilai diri apakah kita termasuk hamba yang sabar, bersyukur ataupun seorang hamba yang lupa akan kebesaran dan janji Allah dalam kitab-Nya bahwa pertolongan itu amatlah dekat.
Cerita seorang anak yang menjadi inspirasi dalam menggapai janji Allah SWT. Bahwa seorang pemuda yang dulunya memiliki pengetahuan agama cukup lumayan, dan kehidupan keluarga ditempat tinggalnya termasuk cukup lumayan. Karena keingin tahunnya tentang dunia yang berpasangan dimana ada baik dan buruk, ada surga dan neraka, anak tersebut menggeluti dunia tersebut dua-duanya. Disuatu sisi orang-orang sekitar tempat tinggalnya melihat pemuda tersebut saban hari kerjanya adalah mabuk, judi dan bahkan segala sesuatu yang bersifat buruk dan dilarang Allah dilakukannya. Namun dilain kesempatan orang sering melihatnya juga diatas podium dan mimbar acara-acara agama seperti halnya pembacaan Kalam Ilahi dalam setiap acara kegamaan dan bahkan panggung MTQ sebagai Qori' nomor wahid dan juga kadang-kadang menjadi seorang Imam diantara kawan-kawannya, juga dibeberapa Masjid dikampung halamannya juga sampai daerah perantauannya karena bekal pengetahuan agama yang dimilikinya. Ketika orang-orang menanyakan tentang kedua hal yang dilakukan tersebut dia selalu menjawab "Ambillah yang baik dari apa yang aku kerjakan dan jangan ambil yang jelek dariku jika kamu tidak mampu mengikutinya karena itu diluar batas kemampuannmu, sesungguhnya banyak kebaikan yang bisa kalian ambil dariku" memang secara kasat mata di mata orang-orang sekelilingnya, pemuda tersebut memanglah seorang yang pandai, dalam kehidupannya mampu merangkul semua kalangan dan bahkan kehidupannya termasuk baik karena mungkin karena kesederhannaan yang menjadi sifat aslinya membuat dia tetap bersyukur. Rezeki yang didapatnya memang selalu ada dan tak pernah ada putusnya dan bahkan pujian syukur kepada Allah tak pernah lepas dari mulutnya. Pada suatu masa datang ujian dari Sang Khalik kepadanya berupa penyakit yang silih berganti. bahkan penyakit tersebut datang secara bertubi-bertubi. Pernah pada suatu waktu masuk rumah sakit dalam sebulan 3 kali rawat inap karena penyakit yang dideritanya sehingga membuat pemuda tersebut berdo'a kepada Rabnya "Ya Allah yaa Tuhanku Sesungguhnya Engkau dalam menguji hamba-Mu penuh dengan perhitungan, Tidak akan Engkau uji seorang hamba diluar batas kemampuannya, Ya Allah Ya Tuhanku Ampunilah aku, berilah aku kesehatan, ujilah aku dengan yang lainnya" kira-kira satu tahun berjalan dia di beri kesehatan oleh Allah Swt. selanjutnya Allah mengujinya dengan mengambil anaknya yang baru lahir dan bermacam ujian ekonomi silih berganti, sehingga membuat pemuda tersebut betul-betul insaf dan kembali kepada jalan sesungguhnya dimana mencari kehidupan seperti dimasa kecilnya yang bernuansa kebaikan dan mengharap berkah Allah Swt. Setiap malam berdo'a dan berzikir mengharapkan keridhaan dari Allah akan ampunan dan perubahan jalan hidup yang lebih baik. Dia menyadari bahwa apa yang telah dilimpahkan kepadanya adalah belum setimpal dibandingkan dengan dosa dan kesalahan yang telah diperbuat dimasa yang lalu. Akibat ujian ekonomi berkepanjangan yang dilimpahkan kepadanya, sering sekali pemuda tersebut merasa ketakutan dan selalu berdo'a kepada Allah agar dilindungi dari do'a - do'anya yang belum terkabul. Setiap ditimpa musibah pemuda tersebut selalu berpikir dan yakin bahwa pertolongan Allah sangatlah dekat. Sebab dia selalu merasakan melalui firasat dan mimpi yang diberikan bahwa sesuatu akan terjadi menimpanya. Memang Allah tidak mengabulkan semua yang menjadi permohonan hambanya akan tetapi Allah akan menolong seorang hamba dengan cara yang lain agar supaya seorang hamba tetap ingat dan takjub akan keagungan dan kebesarannya. Pernah dalam satu waktu pemuda tersebut tidak memiliki kekuatan untuk memindahkan barang2nya karena takut dan penyakit yang dideritanya namun didalam hatinya dia menangis dan berdoa akan kebesaran dari Tuhannya untuk dapat pertolongan memindahkan barang-barangnya untuk dipindahkan ketempat yang baru karena desakan ekonomi keluarga. Ketika Allah memiliki kehendak tidak akan ada seorang mahlukpun yang akan bisa menghalanginya. Dalam hitungan menit setelah dia berdo'a bantuan datang dari teman dan penduduk setempat dan semua barang-barangnya dapat dipindahkan dalam waktu sekejap tanpa adanya biaya sedikitpun. Disitulah dia mengeluarkan air mata dan merenungi tentang kebesaran tuhan yang nyata atas dirinya. Memang do'a tidak terkabulkan akan tetapi selalu ada pertolongan Allah dalam hidupnya ketika dia merasa tidak mampu untuk berbuat apa-apa.
Apa yang menjadi kehendak Allah terhadap diri kita hendaknya kita berfikir bahwa itu adalah ketentuan yang terbaik buat kita sebagai hamba, karena diluar kemampuan batas manusiawi seseorang tidak akan mampu menerka apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang. Kadangkala kita sering merasa jengkel dan marah atas apa yang telah menimpa namun patut kita sadari itulah kehendak yang tak akan dapat dirubah.